Senin, 20 Juni 2022

 B. Ar-Razzaaq (Allah Maha Pemberi Rezeki)

Perhatikan firman Allah Swt. dalam al-Qur’an Surah az-Zariyat ayat 58: 

اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِيْنُ

Artinya: “Sungguh Allah, Dialah pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh”. (QS. az-Zariyat [51]:58) 

    Kita menyadari bahwa setiap manusia memiliki kebutuhan, baik kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer adalah kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal yang sangat diperlukan oleh manusia untuk kelangsungan hidupnya. Sedangkan kebutuhan sekunder bukan kebutuhan pokok, seperti mobil, perhiasan, rekreasi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut Allah Swt. memberikan rezeki yang berbeda-beda. Ada yang diberi banyak dan ada yang diberi sedikit, sehingga ada yang kaya dan ada yang miskin. Orang yang kaya mampu memenuhi kebutuhannya dengan mudah seperti makanan bergizi, pakaian bagus, rumah megah, bahkan mobil mewah. Sedangkan orang yang diberi rezeki sedikit, mereka hidup dalam keadaan yang kekurangan. 

    Dengan adanya perbedaan tersebut akan terjalin hubungan yang saling membutuhkan yaitu orang kaya membutuhkan tenaga orang miskin, sedang orang miskin membutuhkan imbalan dari orang kaya.Selain berupa harta dan benda, Allah SWT juga memberikan rezeki berupa kesehatan dan kecakapan. Dengan kesehatan dan kecakapan kita dapat melakukan aktifitas sehari-hari. Kesehatan adalah rezeki terindah yang Allah berikan kepada kita. Jika kita sakit, maka kita tidak dapat melakukan aktifitas sebagaimana biasanya dan tidak dapat menikmati rezeki yang Allah berikan. Oleh karena itu kita harus banyak bersyukur atas segala rezeki yang kita terima dari Allah Swt. Dengan banyak bersyukur Allah Swt. akan menambah rezeki untuk kita, insyaallah. 

    Cara meneladani sifat Allah ar-Razzaaq adalah dengan cara berbagi harta yang kita miliki. Ketika kita punya kelebihan rezeki, maka kita bisa membantu orang-orang yang memerlukan bantuan kita. Baik itu diminta atau tidak diminta. Kita juga harus yakin bahwa harta kita yang sesungguhnya adalah yang telah kita infaqkan di jalan yang diridhai Allah Swt. Sifat mudah berbagi dan bersedekah harus kita biasakan sejak dini. Tidak harus menunggu kaya baru bersedekah. Ketika kita membawa makanan, perlu juga kita berbagi dengan teman kita. Jika kita senang berbagi maka orang lain akan senang kepada kita dan kita juga akan mendapatkan pahala dari Allah Swt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ulangan Akhir Semester

Password 12345   Memuat…